BRONCHITIS
1. Pengertian
Bronkitis akut adalah penyakit infeksi saluran nafas akut
(inflamasi bronkus) yang biasanya terjadi pada bayi dan anak yang biasanya juga
disertai dengan trakeitis (Ngastiyah; 1997; 36).
Bronkitis biasa juga disebut dengan laringotrakeobronkitis
akut atau croup dan paling sering menyerang anak usia 3 tahun (Ngastiyah;
1997; 37).
2. Etiologi
Resiko utama untuk timbulnya bronchitis kronis adalah
merokok. Komponen-komponen asap rokok merangsang perubahan-perubahan pada
sel-sel penghasil mukus bronchus dan silia. Silia yang melapisi bronchus
mengalami kelumpuhan dan disfungsional. Perubahan-perubahan pada sel-sel
penghasil mukus dan sel-sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukusiliaris
dan menyebabkan penumpukan mukus kental dalam jumlah besar yang sulit
dikeluarkan dari saluran nafas.
-
Infeksi : virus (influenza, morbili, virus
pneumonta, variola)
Bakteri dan parasit
-
Non infeksi : akibat aspirasi bahan fisik atau
kimia
3. Klasifikasi
a.
Bronchitis akut adalah suata peradangan dari
bronchioli, bronchus, dan trakhea.
b.
Bronchitis kronis adalah suatu gangguan paru obstruktif
yang ditandai oleh produksi mukus berlebihan disaluran nafas bawah selama
paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun dan terjadi paling sedikit 2
tahun.
4. Manifestasi Klinis
a.
Produksi mukus kental,
b.
batuk produktif dengan dahak purulen,
c.
demam,
d.
suara sesak,
e.
conchi terutama
waktu inspirasi,
f.
nyeri dada kadang timbul.
5. Patofisiologi
Virus masuk ke saluran pernapasan atas terutama pada bronkus.
Selain virus ada penyebab bronkhitis yaitu alergi yang mengakibatkan aktifitas
sel mast. Keduanya menyebabkan terjadinya inflamasi bronkus dan penebalan
dinding bonkus, kemudian menyebabkan hipertropi kelenjar mukosa dan kelenjar
sel goblet. Kemudian sel epitezxl mengalami metaplasi skuamosa dan inflasi
kronik menyebabkan sekresi mukoid/kental meningkat sehingga menyebabkan
obstruksi jalan napas dan suplai O2 menurun, terjadilah dispneu.
6. Komplikasi
a. Bronkitis
Akut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis Kronik
b. Pada anak yang sehat jarang terjadi
komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat terjadi Othithis Media,
Sinusitis dan Pneumonia
c. Bronkitis
Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi
d. Bila
sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis
e. Gagal
jantung kongestif
f. Pneumonia
7. Penatalaksanaan dan Terapi
a. Tindakan
Perawatan
1.
Pada tindakan perawatan yang penting
ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lender/secret.
2.
Sering mengubah posisi.
3.
Banyak minum.
4.
Inhalasi.
5.
Nebulizer
Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah
dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain.
Pasien dengan bronchitis tidak dirawat di Rumahsakit kecuali
ada komplikasi yang menurut dokter perlu perawatan di Rumahsakit, oleh
karenanya perawatan lebih ditujukan sebagai petunjuk kepada orang tua. Masalah
yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama dan resiko terjadi
komplikasi.
b.
Tindakan Medis
1.
Jangan beri obat antihistamin berlebih
2.
Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bakterial
3.
Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari
4.
Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedative
Karena penyebab bronchitis pada umumnya virus maka
belum ada obat kausal. Antibiotik tidak berguna. Obat yang diberikan biasanya
untuk penurun demam, banyak minum terutama sari buah-buahan. Obat penekan batuk
tidak diberikan pada batuk yang banyak lendir, lebih baik diberi banyak minum.
Bila batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah 2 minggu maka perlu
dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder dan antibiotic boleh diberikan, asal
sudah disingkirkan adanya asma atau pertusis. Pemberian antibiotic yang serasi
untuk M. Pneumoniae dan H. Influenzae sebagai bakteri penyerang sekunder
misalnya amoksisilin, kotrimoksazol dan golongan makrolid. Antibiotik diberikan
7-10 hari dan jika tidak berhasil maka perlu dilakukan foto thorak untuk
menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris, benda sing dalam
saluran napas, dan tuberkolusis.
8. Pemeriksaan Diagnostik
1.
Tes fungsi paru-paru
2.
Gas darah arteri
Fungsinya untuk mendeteksi komplikasi
infeksi dan pembiakan riak dan dahak untuk menemukan bakteri penyebabnya.
3.
Rontgen dada
Fungsinya untuk menyingkirkan
kemungkinan kolaps paru segmental dan lobber, benda asing dalam saluran napas
dan tuberculosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar